HUBUNGAN ANTARA KADAR IMMUNOGLOBULIN E SERUM DENGAN LAMANYA PASIEN MENDERITA ONIKOMIKOSIS
DOI:
https://doi.org/10.33820/mdvi.v46i2.58Abstract
Imunologi onikomikosis masih belum sepenuhnya dipahami. Pemahaman respons imun terhadap penyakit onikomikosis mungkin dapat membuka wawasan baru terhadap patogenesis dan terapi. Berdasarkan beberapa laporan kasus dan penelitian sebelumnya, dijumpai kadar immunoglobulin E (IgE) serum yang lebih tinggi pada pasien asma, rinitis, atau urtikaria yang menderita onikomikosis. Penelitian ini dilakukan untuk menilai hubungan antara kadar IgE serum dengan lamanya menderita onikomikosis pada populasi umum.
Penelitian ini merupakan studi analitik dengan pendekatan potong lintang (cross sectional) yang melibatkan 20 pasien onikomikosis. Setelah diagnosis onikomikosis ditegakkan, pada setiap sampel dicatat lama sakit dan kemudian dilakukan pemeriksaan kadar IgE serum. Penelitian dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan pada bulan Juli 2016.
Tidak dijumpai hubungan antara kadar IgE serum pasien onikomikosis dengan lama sakit (nilai p=0,959). Nilai rata-rata lamanya pasien menderita onikomikosis adalah 64,80 (simpang baku 10,12) bulan. Kadar minimum IgE serum 9,17 IU/mL dan kadar maksimumnya 8,388,20 IU/mL, serta nilai rata-rata 1,337,73 (simpang baku 472,55) IU/mL.
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kadar IgE serum pasien dengan lamanya menderita onikomikosis. Dari beberapa penelitian di Indonesia sebelumnya mengenai hubungan antara kadar IgE serum dengan onikomikosis belum menunjukkan hasil yang konsisten.
Kata kunci: Onikomikosis, immunoglobulin E, lama sakit
Downloads
References
2. Seebacher C, Brasch J, Cornely DAO, Effendy I, Hanselmayer GG, Haake N dkk. Onychomycosis. J Compilation Blackwell Pub. Mycoses 2007; 50:321-27.
3. Bos JD. Skin immune system (SIS). Dalam: Bos JD, penyunting. Skin immune system, cutaneous immunology and clinical immunodermatology. Edisi ke-3.Florida: CRC Press LLC, 2005.h.3-11.
4. Leibovici V. Imbalance of immune responsses in patients with chronic and widespread fungal skin infection. Clin Exper Dermatol. 1995; 20: 390-394.
5. Bayston K, Tang C, Cohen J. Immunology of fungal infection. Dalam: Sissons JGP, Borysiewicz LK, Cohen J, penyunting. Immunology of infection. Kluwer Academic Publishers; 1994.h.49-85.
6. Gupta C, Das S, Ramachandran VG, Saha R, Bhattacharya SN, Dar SA, Atri D. Possible role of trichophytin antigen in inducing impaired immunological clearance of fungus in onychomycosis. Mycophatol. 2016;181:247-51.
7. Escalante MT, Borges MA, Hullet AC, Blagio ED, Avelego LG. Trichophyton specific IgE in patients with dermatophytosis is not associated with aeroallergen sensitivity. J Allergy Clin Immunol. 2000;105(3):547-50.