UJI DIAGNOSTIK FRAMBUSIA PADA ANAK DENGAN METODE RAPID DIAGNOSTIC TEST (RDT) DI DAERAH PERBATASAN PAPUA NUGINI DAN PAPUA-JAYAPURA

Authors

  • Inneke Viviane Sumolang Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih/Rumah Sakit Umum Daerah Abepura, Jayapura, Ind
  • Astrina Rosaria Indah Fakultas Kedokteran, Universitas Cenderawasih, Jayapura, Indonesia
  • Timothy Verellino Reba Fakultas Kedokteran, Universitas Cenderawasih, Jayapura, Indonesia
  • Jefferson Nelson Fakultas Kedokteran, Universitas Cenderawasih, Jayapura, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33820/mdvi.v52i2.556

Keywords:

Rapid Diagnostic Test, frambusia, perbatasan Papua Nugini-Papua

Abstract

 

 Pendahuluan: Frambusia merupakan penyakit endemis treponematosis non-venereal yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pertenue. Penyakit ini adalah penyakit terabaikan dengan beban kesehatan kepada pasien dan masyarakat baik fisik, psikologik, dan ekonomi. Di Indonesia, lebih banyak ditemukan di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Maluku, Sulawesi Tenggara, dan Papua. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran diagnostik frambusia dengan metode rapid diagnostic test (RDT) di perbatasan Papua Nugini dan Papua-Jayapura tahun 2021-2022. Metode: Desain penelitian deskriptif dengan pemeriksaan darah kapiler serum pasien frambusia menggunakan rapid diagnostic test. Hasil: Pemeriksaan serologis terhadap 31 orang anak yang didiagnosis secara klinis sebagai frambusia memberikan hasil RDT positif sebesar 74,2% (26 anak). Gambaran karakteristik anak dengan RDT positif adalah 47% berusia 6-11 tahun, 65% berjenis kelamin laki-laki, dan sebanyak 73% lesi berlokasi di tungkai. Kesimpulan: Gambaran penelitian ini menjadi informasi penting untuk diagnostik cepat dan penanganan frambusia di daerah terpencil dengan keterbatasan akses ke fasilitas laboratorium. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

DAFTAR PUSTAKA

Mitjà O, Asiedu K, Mabey D. Yaws. Lancet (London, England). 2013 Mar;381(9868):763–73.

WHO. Yaws [Internet]. 2024. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/yaws

Menaldi SL, Bramono K IW. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Badan Editor FKUI; 2016.

Arisanti Y, Tanjung R, Cahyani VD. Gambaran Umum Kasus Frambusia setelah Pengobatan Massal dengan Azitromisin di Kota Jayapura. Bul Penelit Kesehat. 2019;47(2):77–82.

Pongtiku A. Atlas Penyakit Terabaikan di Tanah Papua. Jakarta: Nulis buku.com; 2016.

Marks M, Lebari D, Solomon AW, Higgins SP. Yaws. Int J STD AIDS. 2015 Sep;26(10):696–703.

Menaldi SLSW, Natasha J, Saputra J, Marissa M, Irawan Y, Friska D, et al. Conformity of yaws clinical features to combined rapid diagnostic test in children aged 2-15 years in an endemic area. J Infect Dev Ctries. 2022;16(12):1914–20.

Kazadi WM, Asiedu KB, Agana N, Mitjà O. Epidemiology of yaws: an update. Clin Epidemiol. 2014;6:119–28.

Md Alwi N, Muhamad R, Ishak A, Wan Abdullah WNH. Yaws: The forgotten tropical skin disease. Vol. 16, Malaysian family physician : the official journal of the Academy of Family Physicians of Malaysia. Malaysia; 2021. p. 104–7.

Marks M, Goncalves A, Vahi V, Sokana O, Puiahi E, Zhang Z, et al. Evaluation of a Rapid Diagnostic Test for Yaws Infection in a Community Surveillance Setting. PLoS Negl Trop Dis. 2014;8(9):1–5.

Published

2025-06-30

How to Cite

Sumolang, I. V., Indah, A. R., Reba, T. V., & Nelson, J. (2025). UJI DIAGNOSTIK FRAMBUSIA PADA ANAK DENGAN METODE RAPID DIAGNOSTIC TEST (RDT) DI DAERAH PERBATASAN PAPUA NUGINI DAN PAPUA-JAYAPURA. Media Dermato-Venereologica Indonesiana, 52(2). https://doi.org/10.33820/mdvi.v52i2.556