PENDEKATAN DIAGNOSTIK LUPUS VULGARIS PADA RUMAH SAKITPERIFER

Authors

  • Felicia Emiliana Hoshea
  • Evangelina Lumban Gaol

DOI:

https://doi.org/10.33820/mdvi.v49i2.333

Keywords:

plak atrofik, tuberkulosis kutis, lupus vulgaris

Abstract

  • Indonesia termasuk dalam lima negara dengan insiden kasus tuberkulosis (TB) tertinggi di dunia. Sebesar 1-2% dari kasus TB merupakan TB kutis. Lupus vulgaris (LV) merupakan salah satu bentuk infeksi TB kutis pausibasiler yang bersifat kronis dan progresif. Gambaran klinis LV dapat menyerupai berbagai kelainan kulit lainnya, seperti lupus eritematosus diskoid dan sarkoidosis. Pada laporan kasus ini, seorang perempuan, 59 tahun, mengalami keluhan bercak kemerahan yang tidak nyeri pada wajah sejak 6 bulan sebelum datang ke rumah sakit. Pasien memiliki riwayat TB paru dan telah menyelesaikan pengobatan tiga bulan sebelum munculnya bercak. Pada pemeriksaan, ditemukan lesi plak atrofik eritematosa berbatas tegas yang dikelilingi nodulus eritema multipel. Pemeriksaan histopatologis mendukung diagnosis LV. Terapi dengan obat anti tuberkulosis (OAT) menghasilkan perbaikan pada lesi. Mengingat LV memiliki kemiripan dengan berbagai entitas penyakit lainnya, diagnosis dini yang cermat pada pasien diperlukan agar pengobatan yang adekuat dapat segera terlaksana. Pemeriksaan histopatologis merupakan pemeriksaan yang relatif mudah dilakukan pada area perifer, dan sangat berperan dalam diagnosis TB kutis.

Downloads

Download data is not yet available.

References

1. Kementerian Kesehatan RI. Infodatin Tuberkulosis. Dalam: Pusat Data dan Informasi Tuberkulosis. 2018;2(1):3–4.
2. Santos JB, Ferraz CE, Silva PG, Figueiredo AR, Oliveira
MH, Medeiros VLS. Cutaneous tuberculosis: diagnosis, histopathology and treatment - Part II. An Bras Dermatol. 2014;89(4):545–55.
3. Zhang J, Fan YK, Wang P, Chen QQ, Wang G, Xu AE, dkk. Cutaneous tuberculosis in china – a multicentre retrospective study of cases diagnosed between 1957 and 2013. J Eur Acad Dermatol Venereol. 2018;32(4):632–8.
4. Sethi A. Tuberculosis and Infections with Atypical Mycobac- teria. Dalam: Kang S, Amagai M, Bruckner A, Enk A, Margo- lis D, McMichael A, dkk., penyunting. Fitzpatricks dermatol- ogy. Edisi ke-9. New York: McGraw-Hill; 2019. h. 2858–75.
5. Hill MK, Sanders C V. Cutaneous tuberculosis. Microbiol Spectrum. 2017;5(1):59–75.
6. Yates VM, Walker SL. Mycobacterial infection. Dalam: Griffith C, Barker J, Bleiker T, Chalmers R, Creamer D, pe- nyunting. Rook’s textbook of dermatology. Edisi ke-9. New Delhi: Wiley Blackwell; 2016. h. 27–8.
7. Djuanda A. Tuberkulosis Kutis. Dalam: Menaldi SLSW, Bra- mono K, Indriatmi W, penyunting. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke-7. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2019. h.
78–86.
8. Mahdani W, Mertaniasih NM, Kawilarang AP, Soemarno T.
Ziehl neelsen stain sensitivity in determining the etiologic diagnosis of patient’s tissue biopsy specimens with granulo- matous inflammation. Indian J Med Microbiol. 2012;1(1):96.
9. Silva MR, Castro MCR. Cutaneous Tuberculosis. Dalam: Bolognia J, Schaffer J, Cerroni L, penyunting. Dermatology. Edisi ke-4. China: Elsevier Companies; 2018. h. 1303.
10. Afsar I, Afsar F. Evaluation of laboratory diagnosis for cutane- ous tuberculosis. Indian J Pathol Microbiol. 2016;5(3):274–8.
11. Agarwal P, Singh EN, Agarwal US, Meena R, Purohit S, Ku- mar S. The role of dna polymerase chain reaction, culture and histopathology in the diagnosis of cutaneous tuberculosis.
IntJ Dermatology. 2017;56(11):1119–24.
12. Widaty S, Soebono H, Nilasari H, Listiawan Y, Siswati A,
Triwahyudi D, dkk. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Spe- sialis Kulit dan Kelamin di Indonesia. Jakarta: PERDOSKI; 2017. h. 141–6.
13. Nascimento LVD, Saad CFA. Mycobacteria. Dalam: Tyring S, Lupi O, Hengge U, penyunting. Tropical Dermatology. Ed- isi ke-2. Philadelphia: Elsevier Churchil Livingstone; 2016. h. 252–6.

Published

2023-02-20

How to Cite

Hoshea, F. E., & Lumban Gaol, E. (2023). PENDEKATAN DIAGNOSTIK LUPUS VULGARIS PADA RUMAH SAKITPERIFER. Media Dermato-Venereologica Indonesiana, 49(2), 82–85. https://doi.org/10.33820/mdvi.v49i2.333