Hubungan Kadar Interleukin-33 Serum Dengan Derajat Keparahan Klinis Dermatitis Atopik
DOI:
https://doi.org/10.33820/mdvi.v45i3.25Abstract
Pengetahuan mengenai mekanisme yang mendasari dermatitis atopik (DA) penting untuk penatalaksanaan DA selanjutnya. Pada DA, terjadi proliferasi sitokin T helper (Th)-2. Interleukin (IL)-33 diketahui menginduksi proliferasi sel Th ke arah Th2. Aktivasi sitokin Th2 ini menyebabkan gejala klinis DA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar IL-33 serum dengan derajat keparahan klinis DA di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Moh. Hoesin (RSUP MH) Palembang. Metode penelitian observasional analitik laboratorik dengan rancangan potong lintang dilakukan mulai bulan Juli sampai September 2015. Sembilan puluh delapan subjek penelitian didiagnosis DA di Divisi Alergo-Imunologi Poliklinik Dermatologi dan Venereologi (DV) RSUP MH Palembang yang memenuhi kriteria inklusi diikutsertakan sebagai subjek penelitian dengan consecutive sampling. Derajat keparahan klinis DA dinilai menggunakan indeks Severity Scoring of Atopic Dermatitis (SCORAD). Sampel darah diambil guna pemeriksaan kadar IL-33 serum cara metode teknik kuantitatif sandwich enzyme immunoassay. Kovariabel yang diikutsertakan dalam penelitian meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan kadar IL-33 serum meningkat signifikan dengan peningkatan derajat keparahan klinis DA. Usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan tidak memengaruhi derajat keparahan klinis DA. Kesimpulannya ialah kadar IL-33 serum memengaruhi derajat keparahan klinis DA.
Kata kunci: dermatitis atopik, kadar IL-33 serum, sitokin Th2, SCORAD
Downloads
References
2. Leung DYM, Eichenfield LF, Boguniewicz M. Atopic dermatitis (atopic eczema). Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, dan Leffell DJ, penyunting. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. Edisi ke-8. New York: Mc Graw-Hill; 2012.h.165-82
3. Pucci N, Novembre E, Cammarata MG, Bernardini R, Monaco MG, Calogero C, dkk. Scoring atopic dermatitis in infants and young children: distinctive features of the SCORAD index. Allergy. 2005; 60:113-6
4. Novita D. Hubungan keparahan klinis dermatitis atopik dengan kadar 8-hydroxydeoxyguanosine (8-OHdG) urin di RSUP MH Palembang [Tesis]. Palembang: Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya; 2011
5. Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Data Kunjungan Pasien Rawat Jalan Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Tahun 2011-2014. 2014
6. Leung DYM, Boguniewicz M, Howell MD, Nomura I, dan Hamid QA. New insights into atopic dermatitis. J Invest Dermatol. 2004;113:651-7
7. Leung DYM. New insights into atopic dermatitis: role of skin barrier and immune dysregulation. Allergol Int. 2013;62:151-61
8. Nabe T. Interleukin (IL)-33: New therapeutic target for atopic diseases. J Pharmacol Sci. 2014;126: 85-91
9. Imai Y. Skin-specific expression of IL-33 activates group 2 innate lymphoid cells and elicits atopic dermatitis-like inflammation in mice. PNAS. 2013;110:13921-6
10. Tamagawa-Mineoka R, Okuzawa Y, Masuda K, dan Katoh N. Increased serum levels of interleukin 33 in patients with atopic dermatitis. JAAD. 2014;70:882-8
11. Hay RMA, Ibrahim NF, Metwally D, dan Rashed LA. The role of interleukin-1β and interleukin-33 in atopic dermatitis. Our Dermatol Online. 2013;4:11-4
12. Tay YK, Khoo BP, dan Goh CL. The epidemiology of atopic dermatitis at a tertiary referral skin center in Singapore. Asian Pac J Allergy Immunol. 1999;17:137-41