Penggunaan Pentoksifilin Pada Reaksi Eritema Nodosum Leprosum Berat Dengan Lesi Vaskulonekrotik: Sebuah laporan kasus berbasis bukti

Authors

  • Joanne Natasha Dokter peserta magang, SMF Kulit Kelamin RS Kusta Dr. Sitanala (RSKS)
  • Prima Kartika Esti SMF Kulit Kelamin RS Kusta Dr. Sitanala (RSKS)
  • Eka Komarasari SMF Kulit Kelamin RS Kusta Dr. Sitanala (RSKS)
  • Baitur Rohmah Dokter Spesialis Farmakologi Klinik RSKS

DOI:

https://doi.org/10.33820/mdvi.v45i2.19

Abstract

Hingga tahun 2013, Indonesia berada di urutan ketiga dunia untuk penyakit kusta. Angka kejadian reaksi eritema nodosum leprosum (ENL) di RS Kusta Dr. Sitanala tahun 2015 adalah sebesar 17,22%. Reaksi ENL berat dapat disertai vaskulonekrotik.
Laporan kasus ini bertujuan mengulas penggunaan pentoksifilin pada reaksi ENL serta melaporkan penggunaannya pada kasus ENL berat dengan lesi vaskulonekrotik pada pasien kusta lelaki, 29 tahun, dengan gizi kurang dan pengobatan tidak adekuat di RSK Dr. Sitanala. Penelusuran kepustakaan secara online menggunakan database elektronik, dan kata kunci erythema nodosum leprosum and pentoxifylline. Empat artikel terpilih ditelaah untuk menentukan apakah sahih dan dapat diterapkan pada pasien.
Pentoksifilin memiliki efektivitas tidak hanya pada perbaikan klinis namun juga penurunan kadar TNF-α yang merupakan mediator inflamasi utama reaksi ENL. Pada reaksi ENL berat dengan vaskulonekrotik, efektivitas talidomid lebih unggul dibandingkan dengan pentoksifilin, namun pentoksifilin dapat menjadi obat alternatif yang baik dengan angka perbaikan hampir sama.

Kata kunci: Eritema nodosum leprosum (ENL), pentoksifilin, kusta , vaskulonekrotik

Downloads

Download data is not yet available.

References

1. Pedoman Nasional Program Pengendalian Penyakit Kusta.
Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan 2014.
2. World Health Organization. Leprosy Today. Geneva:
WHO, 2014
3. Widodo AA, Menaldi SL. Characteristics of Leprosy
Patients in Jakarta. J. Indon Med Assoc . 2012;62(11).
4. Laporan tahunan Instalasi Rekam Medik RS Kusta
Dr.Sitanala, Tangerang, 2016.
5. Kawahita IP, Walker SL, Lockwood DNJ. Leprosy Type I
Reaction and Erythema Nodosum Leprosum. An Bras
Dermatol.2008;83(1):75-82.
6. WHO Guideline For The Management of Severe Erythema
Nodosum Leprosum (ENL) Reaction. WHO. 2016
7. Tarigan TJE, Utami Y. Penilaian Status Gizi. Dalam:
Setiadi S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi
B, Syam AF. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-6
Jilid 1. Jakarta: Interna Publishing; 2014.h.420-6.
8. Sales AM, Matos HJ, Nery JAC, Duppre NC, Sampaio EP,
Sarno EN. Double-blind trial of the efficacy of pentoxyfilline
vs thalidomide for the treatment of type II reaction in
leprosy. Brazilian J Med Biol Res.2007;40:243-8
9. Carsalade GY, Achirafi A, Flageul B. Pentoxifylline in The
Treatment of Erythema Nodosum Leprosum. The J
Dermatol. 2003;30:64-8
10. Sampaio EP, Moraes MO, Nery JAC, Santos AR, Matos
HC, Sarno EN. Pentoxyfilline decreases in vivo and in vitro
Tumour Necrosis Factor-Alpha (TNF-α) production in
lepromatous leprosy Patients with Erythema Nodosum
Leprosum (ENL). Clin Exp Immunol.1998;111:300-8
11. Moraes MO, Sarno EN, Tales RMB, Almeida AS, Saraiva
BCC, Nery JAC, dkk. Anti Inflammatory Drugs Block
Cytokin mRNA Accumulation in The Skin and Improve
The Clinical Condition of Reactional Leprosy Patients. The
J Invest Dermatol.2000 ;115(6)
12. Dharmasanthi PA, Listiawan MY, Agusni I. Ekspresi TNF-
α di Jaringan Kulit Pada Eritema Nodosum Leprosum.
Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin.2010; 22(3).
13. Prameswari R, Listiawan MY, Prakoeswa CRS. Peran
TNF-α Pada Imunopatogenesis ENL dan Kontribusinya
Pada Penatalaksanaan ENL. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit
dan Kelamin. 2012; 24(1)
14. Wisnu IM, Sjamsoe- Daili E, Menaldi SL. Kusta. Dalam:
Menaldi SL, Bramono K, Indriatmi W,penyunting. Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke-7. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 2015.h.87-102.
15. Tami S, de Araujo, Kirsner RS. Vasculitis. Medscape. 2001
(Cited 2016 January 24). Available from:
http://www.medscape.com/viewarticle/407580_1
16. Lee DJ, Rea TH,Modlin RL. Leprosy. Dalam: Goldsmith LA,
Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ, Wolff
K,penyunting. Fitzpatricks’s Dermatology in General
Medicine. Edisi ke-8. New York: McGraw-Hill Companies;
2012. h.2253-61
17. Ranugha PSS, Chandrashekar L, Kumari R, Thappa
DM, Badhe B. Is it Lucio Phenomenon or Necrotic Erythema
Nodosum Leprosum?. Indian J Dermatol. 2013;58(2):16
18. Fogagnolo L, de Souza EM, Cintra ML, and Ferreira Velho
PEN. Vasculonecrotic Reactions in Leprosy. Brazilian J
Infect Dis. 2007;11(3):378-82
19. Monteiro R, Tiezzi MG, de Oliveira CCM. Lucio’s
Phenomenon: Another Case Reported in Brazil. An Bras
Dermatol.2012;87(2):296-300.

Published

2019-05-09

How to Cite

Natasha, J., Esti, P. K., Komarasari, E., & Rohmah, B. (2019). Penggunaan Pentoksifilin Pada Reaksi Eritema Nodosum Leprosum Berat Dengan Lesi Vaskulonekrotik: Sebuah laporan kasus berbasis bukti. Media Dermato-Venereologica Indonesiana, 45(2). https://doi.org/10.33820/mdvi.v45i2.19

Issue

Section

Artikel Asli