Psoriasis Pustulosa Generalisata Dan Pemfigus Foliaseus Pada Seorang Pasien Yang Diterapi Dengan Kombinasi Metotreksat Dan Azatioprin
DOI:
https://doi.org/10.33820/mdvi.v45i1.15Abstract
Psoriasis disertai penyakit bulosa autoimun yang terjadi pada satu orang sangat jarang terjadi. Diduga terdapat peranan plasminogenactivator, predisposisi genetik, atau faktor pencetus infeksi dalam patogenesis psoriasis yang disertai pemfigus foliaseus. Metotreksat dilaporkan efektif sebagai terapi psoriasis pustulosa dan azatioprin sebagai terapi penyakit bulosa autoimun menimbulkan efek samping yang lebih dapat ditoleransi.
Dilaporkan seorang pasien laki-laki berusia 38 tahun dengan diagnosis psoriasis pustulosa generalisata disertai pemfigus foliaseus. Selain gambaran klinis, diagnosis psoriasis pustulosa ditegakkan dengan pemeriksaan histopatologis, sedangkan diagnosis pemfigus foliaseus ditegakkan melalui pemeriksaan histopatologis dan direct immunofluorescence (DIF). Pasien diterapi dengan kombinasi metotreksat 3x5 mg/minggu dan azatioprin 2x100 mg/hari. Setelah dua minggu mendapat terapi kombinasi, terjadi perbaikan klinis dan tidak ditemukan lesi baru.
Psoriasis dan penyakit bulosa autoimun pada satu orang sulit terapinya karena penggunaan dan penghentian kortikosteroid sistemik dapat mencetuskan psoriasis pustulosa. Pada pasien ini, dipilih metotreksat sebagai terapi psoriasis pustulosa generalisata karena efektivitasnya baik dan tersedia di Indonesia. Azatioprin diberikan untuk terapi pemfigus foliaseus atas pertimbangan efek samping yang jarang terjadi dibandingkan obat imunosupresan lainnya.
Dilaporkan satu pasien usia 38 tahun dengan psoriasis pustulosa generalisata disertai pemfigus foliaseus yang mendapatkan terapi kombinasi metotreksat 3x5 mg/minggu dan azatioprin 2x100 mg/hari. Perbaikan klinis didapatkan setelah dua minggu pengobatan.
Â
Kata kunci: azatioprin, metotreksat, pemfigus foliaseus, psoriasis pustulosa generalisata
Downloads
References
2. Yokoo M, Oka D, Ueki H. Coexistence of psoriasis vulgaris and pemphigus foliaceus. Dermatologica. 1989;179:222-3.
3. Rao R, Gupta A, Yunis F, Handettu S, Chandrashekar B. Coexistence of psoriasis with buloous pemphigoid. Indian Dermatol Online J. 2012;3(2):119-21.
4. Ohata C, Ishii N, Koga H, Fukuda S, Teteishi C, Tsuruta D, Furumura M, Hashimoto T. Coexistence of autoimmune bullous diseases (AIBDs) and psoriasis: a series of 145 cases. J Am Acad Dermatol. 2015;73:50-5.
5. Kurtzman DJB, Christopher M, Lian F, Sligh JE. A blistering response: concurrent psoriasis and pemphigus foliaceus. Am J Med. 2015;128:24-6.
6. Kwon HH, Kwon IH, Chung JH, Youn JI. Pemphigus foliaceus associated with psoriasis during the course of narrow-band UVB therapy: a simple concidence? Ann Dermatol. 2011;23:281-4.
7. Yamauchi PS, Lowe NJ, Gindi V. Treatment of coexisting bullous pemphigoid and psoriasis with the tumor necrosis factor antagonist etanercept. J Am Acad Dermatol. 2006;54:121-2.
8. Wilczek A, Sticherling M. Concomitant psoriasis and bullous pemphigoid: coincidence or pathogenic relationship? Int J Dermatol. 2006;45:1353-7.
9. Saeki H, Hayashi N, Komine M, Soma Y, Shimida S, Watanabe K, Hashimoto T. A case of generalized pustular psoriasis followed by bullous disease: an atypical case of bullous pemphigoid or a novel bullous disease. Br J Dermatol. 1996;134:152-5
10. Giomi B, Cardinali C, Pestelli E, Caproni M, Fabbri P. Pemphigus foliaceus developing on pre-existing psoriasis: a supposed pathogenetic linkage. Acta Derm Venereol. 2003;84:82-3.
11. Fraki JE, Lazarus GS, Gilgor RS, Marchase P, Singer KH. Correlation of epidermal plasminogen activator activity with disease activity in psoriasis. Br J Dermatol. 1983;108:39-44.
12. Hashimoto K, Shafran KM, Webber PS, Lazarus GS, Singer KH. Anti-cell surface pemphigus autoantibody stimulates plasminogen activator activity of human epidermal cells. J Exp Med. 1983;157:259-72.
13. Cardoso CB, Uthida-Tanaka AM, Magalhaes RF, Magna LA, Kraemer MHS. Association between psoriasis vulgaris and MHC-DRB, -DQB genes as a contribution to disease diagnosis. Eur J Dermatol. 2005;15:159-63
14. Pavoni DP, Roxo VMMS, Filho AM, Petzl-Erler ML. Dissecting the associations of endemic pemphigus foliaceus (fogo selvagem) with HLA-DRB1 alleles and genotypes. Genes Immun. 2003;4:110-6.
15. Ho CK. A case of pemphigus foliaceus co-existing with psoriasis. Hong Kong Dermatol Venereol Bull. 1999;7175-9.
16. High WA, Fitzpatrick JE. Cytotoxic and antimetabolic agents. Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DA, penyunting. Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. Edisi ke-8 . New York: Mc Graw- Hill. 2012. hlm 2735-58.
17. Ioannides D, Lazaridou E, Rigopoulos D. Pemphigus. J Eur Acad Dermatol Venereol. 2008;22:1478-96.
18. Callen JP, Kulp-Shorten CL. Methotrexate. Dalam: Wolverton SE, penyunting. Comprehensive dermatologic drug therapy. Edisi ke-3. Indianapolis: Elsevier. 2013. hlm 182-9.
19. Gudjonsson JE, Elder JT. Psoriasis. Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DA, penyunting. Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. Edisi ke-8. New York: Mc Graw- Hill. 2012. hlm 197-231.
20. Griffith CEM, Barker JNWN. Psoriasis. Dalam Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C, penyunting. Rook’s textbook of dermatology. Edisi ke-8. West Sussex: Wiley-Blackwell. 2010. hlm 871-929.
