Perbandingan Jumlah Kuman Pada Pasien Bromhidrosis, Sebelum Dan Sesudah Operasi Modifikasi Sedot Lemak Dengan Kuretase
DOI:
https://doi.org/10.33820/mdvi.v45i1.7Abstract
Bromhidrosis merupakan kondisi bau badan menyengat akibat interaksi antara kelenjar keringat dan mikroorganisme. Tindakan pembedahan dengan teknik modifikasi sedot lemak dan kuretase merupakan salah satu terapi yang cukup aman dan efektif untuk bromhidrosis. Pertumbuhan kuman penyebab bromhidrosis dipengaruhi oleh suhu, kelembapan serta sekresi kelenjar keringat. Pada pasien pascaoperasi bromhidrosis terjadi penurunan sekresi kelenjar keringat dan penurunan kelembapan yang menyebabkan penurunan jumlah kuman komensal penyebab bromhidrosis.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan jumlah kuman pada pasien bromhidrosis sebelum dan sesudah operasi modifikasi sedot lemak dan kuretase.
Penelitian di lakukan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta, rancangan penelitian menggunakan eksperimental uji klinik dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Subjek terdiri dari 10 pasien bromhidrosis yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan sampel dilakukan sebelum dan sesudah prosedur, menggunakan teknik swab, dioleskan pada permukaan media agar natrium, agar darah dan agar Mc Conkey. Penghitungan jumlah kuman dengan teknik total plate count, data di analisis menggunakan Paired T test.
Tidak didapatkan perbedaan bermakna (p>0,05) antara jumlah kuman dari sampel sebelum dan sesudah perlakuan. Beberapa spesies kuman yang ditemukan adalah kokus positif Gram (Staphylococcus spp., Streptococcus spp.), batang positif Gram, E. coli dan Shigella spp.
Â
Kata kunci: bromhidrosis, jumlah kuman, modifikasi sedot lemak dan kuretase
Downloads
References
2. Miller JL, Hurley HJ. Diseases of the Eccrine and Apocrine Sweat Glands. Dalam: Bolognia JL, Jorizzo JL, Rapini RP, Callen JP, Horn TD, dkk. penyunting. Bolognia Textbook of Dermatology 2nd Edition, Bolognia JL, Jorizzo JL, Rapini RP. London: Mosby Elsevier;2008.540-8.
3. Preti G, Leyden JJ. Genetic influences on human body odor: from genes to the axillae. The J Invest Dermatol. 2010;130:344-6.
4. Zouboulis CC, Tsatsou F. Disorders of the Apocrine Sweat Glands. In: Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, Wolff K, penyunting. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. Edisi ke-8. New York: Mc Graw Hill; 2012;1332-7.
5. Mustofa Senol F, Philip. Body odor in dermatologic diagnosis. Cutis. 1999;63:107-11.
6. Fredricks DN. Microbial Ecology of Human Skin in Health and Disease. J Invest Dermatol. 2001;6:167-9.
7. Guang-YU, Mao-SLY, Jiang-HZ. Etiology and management of axillary bromidrosis: a brief review. Int J Dermatol. 2008;47:1063-8.
8. Kanlayavattanakul M, Lourith N. Body malodours and their topical treatment agents. Int J Cosm Scien.2011;33:298-311.
9. Swinehart JM. Treatment of axillary hyperhidrosis: Combination of the Starch-Iodine Test with the Tumescent Liposuction Technique. Dermatol Surg. 2000;26:392-6.
10. Commons GW, Lim AF. Treatment of axillary hyperhidrosis/bromidrosis using VASER ultrasound. Aesth Plas Surg. 2009;33:312-23.
11. International Hyperhidrosis Society. Hyperhidrosis Disease Severity Scale. Available from: www.sweathelp.org/pdf/HDSS.pdf.
12. Park YJ, Shin MS. What is the best method for treating osmidrosis. Ann Plas Surg. 2001;47:303-9.Mustofa Senol F, Philip. Body odor in dermatologic diagnosis. Cutis. 1999;63:107-11.
13. Anugrahini AE. Mengenal Analisa Total Plate Count [cited 2015 29]. Available from: http://ditjenbun.pertanian.go.id/bbpptpsurabaya/tinymcpuk/gambar/file/Mengenal%20analisa%20TPC.pdf
14. Grice EA, Segre JA. The skin microbiome. Nat Rev Microbiol. 2011;9:244-53.
15. Rudolf R, James WD. Microbiology of the skin: Resident flora, ecology, infection. J Am Acad Dermatol. 1989;20:367-30.
16. James AG, Austin CJ, Cox DS, Taylor D, Calvert R. Microbiological and biochemical origins of human axillary odour. FEMS Microbiol Ecol. 2013;83:527-40
17. Tronstad C, Helsing P, Tonseth KA, Grimnes S, Krogstad AL. Tumescent Suction Curettage vs. Curettage Only for Treatment of Axillary Hyperhidrosis Evaluated by Subjective and New Objective Methods. Acta Dermato-Venereol. 2014;94:215-20.
18. Ancella S. Pemeriksaan Transepidermal Water Loss (TEWL) sebagai penilaian objektif untuk keberhasilan modifikasi sedot lemak dan kuretase dalam manajemen bromhidrosis. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. 2015.
19. Ibrahim AJ, Hadaria SAM. The Microbial Isolates of the human axilla among some student and employees of the College of Edcation-Ibn Al-Haitham University of Baghdad. Ibn Al-Haitham J for Pure & ApplSci. 2009;22 (3).
20. Callewaert C, Kerckhof FM, Granitsiotis MS, Van Gele M, Van de Wiele T, Boon N. Characterization of Staphylococcus and Corynebacterium clusters in the human axillary region. PloS one. 2013;8:e70538.