KORELASI ANTARA KADAR SUPEROKSIDA DISMUTASE DENGAN MALONDIALDEHID PADA JARINGAN KERATOSIS SEBOROIK

Authors

  • Arif Widiatmoko Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, FK Universitas Brawijaya/RSUD dr. Saiful Anwar, Malang
  • Tantari SHW Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, FK Universitas Brawijaya/RSUD dr. Saiful Anwar, Malang
  • Yusuf Ardian Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, FK Universitas Brawijaya/RSUD dr. Saiful Anwar, Malang

DOI:

https://doi.org/10.33820/mdvi.v46i3.68

Abstract

Keratosis seboroik (KS) merupakan tumor jinak epidermis dan sering dikeluhkan karena secara kosmetik mengganggu penampilan. Superoksida dismutase (SOD) merupakan salah satu antioksidan enzimatik intraseluler yang efektif mencegah stres oksidatif sebagai penyebab utama proses penuaan dan pembentukan lesi tumor keratosis seboroik. Malondialdehid (MDA) adalah senyawa dialdehida produk metabolit oksidasi membran sel oleh radikal bebas. Kadar antioksidan yang rendah biasanya disertai dengan peningkatan kadar MDA.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi kadar SOD dan kadar MDA jaringan pada pasien keratosis seboroik.Desain penelitian ini adalah analitik observasional potong lintang. Subjek penelitian didapatkan dari Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD dr. Saiful Anwar Malang secara consecutive sampling. Semua proses diagnosis, terapi pengangkatan lesi, serta pemeriksaan kadar SOD dan MDA jaringan keratosis seboroik dilakukan terhadap masing-masing subjek penelitian. Pemeriksaan SOD dan MDA jaringan menggunakan cara enzyme-link immunosorbent assay (ELISA) Bioassay. Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Uji korelasi menggunakan uji Pearson. Analisis statistik menggunakan program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) versi 15.Subjek penelitian yang didapatkan sebanyak 20 pasien. Rerata kadar SOD jaringan sebesar 0,7665 μM/L dan rerata kadar MDA jaringan sebesar 0,6727 μM/L. Koefisien korelasi antara kadar SOD jaringan dengan kadar MDA jaringan sebesar -0,447 dengan nilai p=0,048. Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin rendah kadar SOD akan semakin tinggi kadar MDA pada jaringan keratosis seboroik.

Kata kunci: keratosis seboroik, SOD, MDA

Downloads

Download data is not yet available.

References

1. Thomas VD, Snavely NR, Lee KK, Swanson NA. Benign
Epithelial Tumors, Hamartomas, and Hyperplasias. Dalam:
Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ,
Wolff K, penyunting. Fitzpatrick’s dermatology in general
medicine. Edisi ke-8. New York: McGraw-Hill Companies;
2012.h.1319-22.
2. Smith dan Leggat. Prevalence of skin disease among the
elderly in different clinical environments. Australas J Ageing.
2005;24:71–6.
3. Rinnerthaler M, Bischof J, Streubel MK, Trost A, Richter K.
Oxidative stress in aging human skin. Biomolecules. 2015;5:545-
89.
4. Pandel R, Poljšak B, Godic A, Dahmane R. Skin photoaging
and the role of antioxidants in its prevention. ISRN Dermatol.
2013;(930164):1-11.
5. Robbins D dan Zhao Y. The role of manganese superoxide
dismutase in skin cancer. Enzyme Res. 2011;(409295):1-7.
6. Treiber N, Maity P, Singh K, Ferchiu F, Wlaschek M, Kochanek
KS. The role of manganese superoxide dismutase in skin aging.
Dermato-Endocrinol. 2012;4: 232-5.
7. Nindya Sari AA. Kadar malondialdehid serum berkorelasi positif
dengan melasma area and severity index. [Tesis]. Denpasar:
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana; 2014.
8. Jebor MA, Abood MR, Lilo RA. Biochemical changes in patients
with benign prostate hyperplasia. J Univ Babylon. 2014;22:2605-
11.
9. Ahmed SN. Alteration in serum 5’nucleitidase and
malondialdehyde in breast tumors. Int J of Technic Res and
Applications. 2015;3:170-3.
10. Bitla AR, Reddy EP, Sambasivaih K, Suchitra MM, Reddy VS,
Rao PV. Evaluation of plasma malondialdehyde as a biomarker
in patients with carcinoma of stomach. Biomed Res. 2011;22:63-
8.
11. Dahlan S. Besar sampel dan cara pengambilan sampel dalam
penelitian kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Penerbit Salemba
Medika; 2010.
12. Gill D, Dorevitch A, Marks R. The prevalence of seborrheic
keratoses in people aged 15 to 30 years. Is the term senile
keratosis redundant? Arch Dermatol. 2000;136:759-62.
13. Winarsi H, Wijayanti SPM, Purwanto A. Aktivitas enzim
superoksida dismutase, katalase, dan glutation peroksidase
wanita penderita sindrom metabolik. Majalah Kedokteran
Bandung.2012;44:7–12.
14. Banerjee S. Seborrhoeic keratosis: bilaterally symmetrical linear
verrucous lesions in inguinal folds, an unusual presentation. J
Pakistan Assoc Dermatol. 2012;22:73-5.
15. Yaar M and Gilcherst B.A. Photoageing; Mechanism, prevention
and Therapy. J Compilatotion-Brit J Dermatol. 2007;157:874-7.
16. Hafner C, Hartmann A, van Oers JM, Stoehr R, Zwarthoff EC,
Hofstaedter F, dkk. FGFR3 mutations in seborrheic keratoses
are already present in flat lesions and associated with age and
localization. Mod Pathol. 2007;20:895–903.
17. Sujarweni V. Statistik Untuk Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit
Gava Medika; 2015.
18. Ayala A, Munoz MF, Arguelles S. Lipid peroxidation: production,
metabolism, and signaling mechanisms of malondialdehyde and
4-hydroxy-2-nonenal. Oxid Med Cell Longev. 2014;(360438):1-
31.
19. Saeed dan Salmo. Epidermal growth factor receptor expression
in mice skin upon ultraviolet B exposure – Seborrheic keratosis
as a coincidental and unique finding. Adv Biomed Res. 2012;1:1-
9.
20. Bickers dan Athar. Oxidative stress in the pathogenesis of skin
disease. J Invest Dermatol. 2006;126:2565-75.

Published

2019-09-09

How to Cite

Widiatmoko, A., SHW, T., & Ardian, Y. (2019). KORELASI ANTARA KADAR SUPEROKSIDA DISMUTASE DENGAN MALONDIALDEHID PADA JARINGAN KERATOSIS SEBOROIK. Media Dermato-Venereologica Indonesiana, 46(3). https://doi.org/10.33820/mdvi.v46i3.68

Issue

Section

Artikel Asli