CHRONIC BULLOUS DISEASE OF CHILDHOOD: TINJAUAN KLINIS, HISTOPATOLOGI, DAN DIRECT IMMUNOFLOURESCENCE PADA PENEGAKAN DIAGNOSIS

Authors

  • Nita Damayanti Sulistianingrum Departemen Dermatologi dan Venereologi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat ,dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada / RSUP dr. Sardjito, Yogyakarta
  • Yulia Eka Irmawati
  • Sunardi Radiono
  • Yohanes Widodo
  • Ery Kus Dwianingsih

DOI:

https://doi.org/10.33820/mdvi.v49i3.335

Keywords:

Chronic Bullous Disease of Childhood, Direct Immunoflourescence, histopatologi

Abstract

  • Chronic bullous disease of childhood (CBDC) adalah penyakit autoimun bulosa yang jarang, non herediter, dan biasa muncul pada dekade pertama kehidupan. Gambaran klinis berupa bula tegang berisi cairan jernih atau hemoragik yang membentuk cluster of jewels, rosette atau string of pearls. Fitur histopatologi berupa celah subepidermal dengan neutrofil atau eosinofil di sepanjang membran basalis. Pemeriksaan direct immunofluoroscence (DIF) didapatkan deposisi linear homogen immunoglobulin (Ig) A pada area membran basalis. Deposit tambahan imunoreaktan lain, tersering IgG dan bisa juga komplemen ketiga (C3), juga ditemukan pada sebagian kecil pasien CBDC. Tujuan penulisan laporan ini adalah meningkatkan pemahaman klinisi tentang penegakan diagnosis CBDC secara klinis serta variasi temuan histopatologi dan DIF. Seorang anak perempuan usia 4 tahun 9 bulan mengalami lepuh pada kulit disertai rasa gatal, namun tanpa keluhan sistemik sejak 2 bulan lalu. Status dermatovenereologis tampak bula dinding tegang multipel berkelompok dengan pola rosette. Pemeriksaan histopatologi tampak celah subepidermal dengan sedikit sebukan 1 sel polimorfonuklear. Pemeriksaan DIF pada kulit peri-lesi terdapat deposisi IgG, IgA dan C3 pada membran basalis dengan pola linier. Diagnosis CBDC ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan histopatologi berupa gambaran celah subepidermal serta imunopatologi DIF berupa deposisi linier IgG, IgA dan C3 pada membran basalis.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Nita Damayanti Sulistianingrum, Departemen Dermatologi dan Venereologi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat ,dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada / RSUP dr. Sardjito, Yogyakarta

Departemen Dermatologi dan Venereologi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat ,dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada / RSUP dr. Sardjito, Yogyakarta

 

Residen dermatologi dan venereologi

References

1. Varo R, Fernández-Luis S, Sitoe A, Bassat Q. Suspected case of chronic bullous disease of childhood in a rural area of Southern Mozambique. BMJ Case Rep. 2017;bcr-2016- 218315.
2. Patsatsi A. Chronic bullous disease or linear iga dermatosis of childhood -revisited. J Genet Syndr Gene Ther. 2013;4:151.
3. Thappa DM, Jeevankumar B. Chronic bullous dermatosis of childhood. Department of dermatology and sexually transmit- ted disease. 2013. Available from: http://pmj.bmj.com/con- tent/79/934/437.long
4. Lara-Corrales I, Pope E. Autoimmune blistering diseases in children. Semin Cutan Med Surg. 2010;29:85–91.
5. James WD, Berger TG, Elston DM. Chronic Blistering Der- matoses. Dalam: James, W.D. Berger, T.G. Elston, D.M., penyunting Andrew’s Diseases of the Skin Clinical Dermato- logy. Edisi ke-11. Canada: Saunders Elsevier; 2011.h..455–8.
6. Collier PM, Wojnarowska F. Chronic Bullous Disease of Childhood. Dalam : Harper J, Oranje A, Prose N. Textbook Of Pediatric Dermatology. London : Blackwell Science Ltd, 2008. h.1485–97.
7. Matilda W. Nicholas, Caroline L. Rao, & Russell P. Hall III. Linear Immunoglobulin A Dermatosis and Chronic Bullous Disease of Childhood. Dalam: Kang S, Amagai M, Bruckner AL, Enk AH, Margolis DJ, penyunting Fitzpatrick’s Derma- tology in general medicine. Edisi ke-9. New York: Mc Graw Hill; 2019. h.992–9.
8. Hoffmann J, Hadaschik E, Enk A, Stremmel W, Gauss A. Linear IgA bullous dermatosis secondary to infliximab therapy in a patient with ulcerative colitis. Dermatology. 2015;231(2):112-5
9. Haneef NS, Ramachandra S, Metta AK, Srujana L. Chronic
bullous disease of childhood with IgG predominance: what is
the locus standi?. Indian J Dermatol. 2012;57:285–7.
10. Yeh SW, Ahmed B, Sami N, Razzaque AA. Blister- ing disorders: diagnosis and treatment. Dermatol Ther.
2003;16(3):214–3.
11. David T. Woodley & Mei Chen. Epidermolysis Bullosa Ac-
quisita. Dalam: Kang S, Amagai M, Bruckner AL, Enk AH, Margolis DJ, penyunting Fitzpatrick’s Dermatology in gen- eral medicine. Edisi ke-9. New York : Mc Graw Hill; 2019. h.971–9.
12. Borradori L, Bernard P. Vesiculobullous diseases : pem- phigoid group. Dalam: Bolognia JL, Jorizzo JL, Rapini RP ,penyunting. Dermatology. Edisi ke-2. Philadelphia : Mosby; 2008. h.431–3.
13. Joly P, Baricault S, Sparsa A, Bernard P, Bédane C, Duvert- Lehembre S, dkk. Incidence and mortality of bullous pemphi- goid in France. J Invest Dermatol. 2012;132(8):1998–2004.
14. Donna A. Culton, Zhi Liu, & Luis A. Diaz. Bullous Pemphi- goid. Dalam: Kang S, Amagai M, Bruckner AL, Enk AH, Margolis DJ, penyunting Fitzpatrick’s Dermatology in gen- eral medicine. Edisi ke-9. New York: Mc Graw Hill; 2019. h.944–52.
15. Görög A, Németh K, Kolev K, Zone JJ, Mayer B, Silló P, dkk. Circulating transglutaminase 3-immunoglobulin A im- mune complexes in dermatitis herpetiformis. J Invest Derma- tol. 2016;136(8):1729–31.
16. Salmi TT, Hervonen K, Kautiainen H, Collin P, Reunala T. Prevalence and incidence of dermatitis herpetiformis: a 40-year prospective study from Finland. Br J Dermatol. 2011;165(2):354–9.

Published

2023-04-12

How to Cite

Sulistianingrum, N. D., Irmawati, Y. E., Radiono, S., Widodo, Y., & Dwianingsih, E. K. (2023). CHRONIC BULLOUS DISEASE OF CHILDHOOD: TINJAUAN KLINIS, HISTOPATOLOGI, DAN DIRECT IMMUNOFLOURESCENCE PADA PENEGAKAN DIAGNOSIS. Media Dermato-Venereologica Indonesiana, 49(3), 158–162. https://doi.org/10.33820/mdvi.v49i3.335