Acrodermatitis Continua Of Hallopeau Yang Memberi Respons Baik Terhadap Terapi Kombinasi Salep Klobetasol Propionat 0,05% Dan Dapson

Authors

  • Yuli Megasasi Departemen Ik Kulit dan Kelamin RSUD dr. Saiful Anwar
  • Herwinda Brahmanti
  • Yasmina Diah Kumala
  • Galih Manggala

DOI:

https://doi.org/10.33820/mdvi.v45i1.10

Abstract

Acrodermatitis continua of Hallopeau (ACH) merupakan kasus jarang, yang ditandai dengan erupsi pustular steril yang mengenai ujung jari tangan dan kaki. Pengobatan ACH sulit karena kondisinya yang rekalsitran. Berbagai terapi menggunakan obat topikal atau sistemik, secara tunggal atau kombinasi telah dicoba dengan hasil yang bervariasi.

Seorang anak perempuan 10 tahun dengan ACH kuku keempat dan kelima jari tangan kanan dan kuku ketiga jari tangan kiri sejak 5 tahun sebelum berobat. Pengobatan awal dengan salep klobetasol propionat 0,05% saja gagal memperbaiki lesinya. Kombinasi dengan dapson 50 mg/hari menghasilkan perbaikan lesi akral dalam waktu empat minggu, namun terdapat efek samping anemia.

Steroid topikal superpoten memiliki mekanisme kerja sebagai anti-inflamasi, anti-proliferasi, imunosupresif, dan vasokonstriksi, terutama jika digunakan secara oklusif, berguna untuk menghentikan pustulasi. Dapson menghambat kemotaksis neutrofil manusia melalui sistem transduksi sinyal protein G dan mengganggu migrasi kemotaktik neutrofil melalui supresi fungsi adhesi ke epidermis yang diperantarai oleh integrin. Hal tersebut menyebabkan supresi perekrutan neutrofil serta kurangnya influks neutrofil ke dalam dermis. Kombinasi salep klobetasol propionat 0,05% yang dioklusi dan dapson dianjurkan untuk ACH

 

Kata kunci: Acrodermatitis continua of Hallopeau, klobetasol propionat, dapson

Downloads

Download data is not yet available.

References

1. Yang HH, Chen HC, Chen HC, Wu YH, Su HY. Acrodermatitis continua of Hallopeau. Dermatol Sinica. 2003;21:165-70
2. Mrowietz U. Pustular Eruptions of Palms and Soles. Dalam: Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ, Wolff K, penyunting. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. Edisi ke-8. New York: McGraw-Hill; 2012.h.256-8
3. Boltan LE, Menter A. Pustules and dystrophy of the nails. Bayl Univ Med Cent. 2009; 22(2):162–3
4. Sehgal VN, Verma P, Sharma S, Srivastava G, Aggarwal AK, Rasool F, dkk. Acrodermatitis continua of Hallopeau: evolution of treatment options. Int J Dermatol. 2011. 50:1195–211.
5. Ranugha PS, Kumari R, Thappa DM. Acrodermatitis continua of hallopeau evolving into generalised pustular psoriasis. Indian J Dermatol. 2013; 58:161
6. Casals J, Mello A, Coleto C, Takahashi M, Nico M.. Using oral tetracycline and topical betamethasone valerate to treat acrodermatitis continua of Hallopeau. Cutis. 2002;70:106-8
7. Mengesha YM and Bennett ML. Pustular skin disorders. Am J Clin Dermatol. 2002;3:389-400
8. Waller JM, Wu JJ, Murase JE, Dyson SW and Kelly KM. Chronically painful right thumb with pustules and onycholysis. Clin Exper Dermatol 2007;32:619–20
9. Razera F, Olm GS, Bonamigo RR. Neutrophilic dermatoses – Part II. An Bras Dermatol 2011; 86:195-211
10. Berker D. Management of psoriatic nail disease. Semin Cutan Med Surg 2009;28:39-43
11. Archa SN, Wongpraparut C. A Recalcitrant acrodermatitis continua of Hallopeau successfully treated with etanercept. J Med Assoc Thai 2011;94:1154-7
12. Lefkir S, Slimani S, Brahimi N, Rezig AL. Successful treatment of Acrodermatitis continua of Hallopeau associated with psoriatic arthritis with Adalimumab. Eur J Rheumatol 2015;2:78-9
13. Sopkovich JA, Poulos GA, Wong HK. Acrodermatitis continua of Hallopeau successfully treated with Adalimumab. J Clin Aesthet Dermatol 2012;5:60–2
14. Wozel G, Blasum C. Dapsone in dermatology and beyond. Arch Dermatol Res 2014;306:103-24

Published

2019-05-09

How to Cite

Megasasi, Y., Brahmanti, H., Kumala, Y. D., & Manggala, G. (2019). Acrodermatitis Continua Of Hallopeau Yang Memberi Respons Baik Terhadap Terapi Kombinasi Salep Klobetasol Propionat 0,05% Dan Dapson. Media Dermato-Venereologica Indonesiana, 45(1). https://doi.org/10.33820/mdvi.v45i1.10

Issue

Section

Artikel Asli