Hubungan Jumlah CD4 Dengan Manifestasi Mukokutan: Kajian Pada Pasien HIV di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Authors

  • Satiti Retno Pudjiati Departemen Dermatologi dan Venereologi, RSUP dr. Sardjito, Yogyakarta
  • Nadia Akita Dewi Departemen Dermatologi dan Venereologi, RSUP dr. Sardjito, Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.33820/mdvi.v45i2.8

Abstract

Kelainan mukokutan sering dijumpai pada pasien HIV dengan bentuk kelainan yang bervariasi. Progresivitas HIV ditandai dengan penurunan jumlah CD4 dan munculnya manifestasi mukokutan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan jumlah CD4 dengan manifestasi mukokutan pada pasien HIV.
Dilakukan studi potong lintang berdasarkan rekam medis di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta selama periode Januari 2011-Desember 2015. Data meliputi usia, jenis kelamin, faktor risiko transmisi, manifestasi mukokutan dan jumlah CD4. Titik potong jumlah CD4 adalah 200 sel/mm3. Hubungan jumlah CD4 dengan manifestasi klinis dianalisis menggunakan tes Chi-square, dengan kemaknaan p< 0,05.
Dijumpai 928 subyek HIV; 65,4% laki-laki, 34,5% perempuan. Rentang usia terbanyak 20-29 tahun (38,69%). Faktor risiko transmisi HIV terbanyak seks tidak aman (72%). Jumlah CD4 tertinggi 1.094 sel/mm3 dan terendah 1 sel/mm3. Ditemukan 306 kasus dengan manifestasi mukokutan. Manifestasi mukokutan terbanyak berupa infeksi jamur (40,4%) dengan jenis infeksi tersering adalah kandidiasis oral (33,8%); diikuti non-infeksi (28%) dengan jenis tertinggi erupsi obat (35,9%); persentase tumor kecil (0,5%) berupa sarkoma kaposi. Ditemukan kasus infeksi menular seksual (18,85%) dengan kasus terbanyak berupa kondilomata akuminata (49,3%). Analisis statistik menunjukkan hubungan bermakna antara jumlah CD4 dengan infeksi jamur (p:0.0001; OR 3,8; 95% CI 2,29 – 6,30), infeksi virus (p: 0,0031 OR 0,4; 95% CI 0,24–0,74 ) dan infeksi parasit (p: 0,043 OR 0,2; 95% CI 0,06 – 0,61). Infeksi jamur meningkat pada kondisi jumlah CD4 < 200 sel/mm3, sedangkan infeksi virus dan parasit meningkat pada kondisi CD4>200 sel/mm3.

Downloads

Download data is not yet available.

References

1. Global health observatory data. [Internet]. 2016 [disitasi 2016 Maret 28]. Disitasi dari: http://www.who. int/gho/hiv/en/
2. Statistik kasus HIV/AIDS di Indonesia. [Internet]. 2016 [disitasi 28 Maret 2016]. Disitasi dari: http://spiritia. or.id/Stats/StatCurr.pdf
3. Situasi dan analisis HIV AIDS. [Internet]. 2014 [disitasi 23 Maret 2016]. Disitasi dari: hhttp://www.depkes. go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/Infodatin%20AIDS.pdf
4. Aydin A. Kumbasar H. Korkusuz R. Ozeren M. Nazlican O. Mucocutaneous manifestation and the relationship to CD4 lymphocyte counts among Turkish HIV/AIDS patients in Istanbul, Turkey. Turk J Med Sci. 2015; 45: 89-92.
5. Singh H. Singh P. Tiwari P. Dey V. Dulhani N. Singh A. Dermatological manifestation in HIV-Infested patients at atertiary care hospital in a Tribal (Bastar) region of Chhattisgarh, India. Indian J Dermatol. 2009; 54(4): 338-41
6. Men who have sex with men (MSM) and HIV AIDS. [internet]. 2016 [ disitasi 25 Maret 2016]. Disitasi dari: http://www.avert.org/professionals/hiv-social-issues/key-affected-populations/men-sex-men#footnote9_8wpg3qu.
7. Mboi N, Smith KH. Current status of HIV/AIDS in Indonesia and prospect for its spread. Dalam: Yamamoto T, Itoh S penyunting. ‘Indonesia,’ fighting a rising tide: the response to AIDS in East Asia. Tokyo: Japan Center for International Exchange, 2006: 96118.
8. Amerson EH, Maurer TA, Dermatologic manifestation of HIV in Africa. Top HIV Med. 2010: 16-22
9. Febriani. Pola penyakit saraf pada pasien HIV/AIDS di RSUP Dr. Kariadi Semarang. [internet]. 2010. [Disitasi 28 Maret 2016]. Disitasi dari: http://eprints.undip.ac.id/ 23633/1/Nurul_F.pdf.
10. Sharma SK, Soneja M. HIV and immune reconstitution inflammatory syndrome (IRIS). Indian J Med Res. 2010: 866-77.
11. da Silva BC, Paula CR, Auler ME, Ruiz Lda S, Dos Santos JI, Yoshioka MC, Fabris A, Castro LG, Duarte AJ, Gambale W. Dermatophytosis and immunovirological status of HIV infected and AIDS patients from Sao Paulo city Brazil. Mycoses. 2014; 57: 371-6.
12. Cohen M. Sexually transmitted disease enhance HIV transmission : no longer a hypothesis. Lancet. 1998; 351 (suppl III): 5-7.
13. Singrodia S, Panchal M, Solanki RB, Rawal RC. Resistant condyloma acuminata in HIV positive patient treated with cryotherapy once a week along with alternate day application of topical imiquimod 5% cream. Indian J Sex Transm Dis. 2008: 49-50.
14. Types of Cancer: AIDS/HIV related malignancies. [internet]. 2016 [disitasi 20 Februari 2016]. Disitasi dari: http://cancer.northwestern.edu/cancertypes/ cancer_type.cfm?category=1#
15. HIV and AIDS related cancer:introduction. [internet]. 2016 [disitasi 23 Maret 2016]. Disitasi dari: http://cancer. northwestern.edu/cancertypes/cancer_type.cfm?category=1
Pudjiati SB, dkk. Hubungan jumlah CD4 dengan manifestasi mukokutan pada pasien HIV

Published

2019-05-09

How to Cite

Pudjiati, S. R., & Dewi, N. A. (2019). Hubungan Jumlah CD4 Dengan Manifestasi Mukokutan: Kajian Pada Pasien HIV di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Media Dermato-Venereologica Indonesiana, 45(2). https://doi.org/10.33820/mdvi.v45i2.8

Issue

Section

Artikel Asli